Laporan Keuangan dan Indikator Kinerja
Perusahaan
Laporan keuangan adalah catatan
informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi. Laporan itu
merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Menurut Pujiyanti (2015) laporan
keuangan adalah pencatatan transaksi, pengikhtisaran, dan pelaporan yang dapat
memberikan informasi bagi pemakai. Informasi yang tepat akan sangat berguna dalam
mengambil berbagai keputusan. Laporan keuangan perusahaan didasarkan pada aturan-aturan
akuntansi dan harus memberikan informasi historis serta kuantitatif dasar.
Aturan tersebut merupakan sekumpulan input yang penting digunakan dalam
menghitung nilai-nilai ekonomis.
Pada awalnya, laporan keuangan bagi
perusahaan sebagai alat penguji dari tugas pembukuan. Akan tetapi, laporan
keuangan tidak hanya sebagai alat penguji saja, melainkan sebagai dasar untuk
dapat menentukan atau menilai posisi keuangan tersebut. Pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap posisi keuangan maupun perkembangan perusahaan yaitu,
kreditur, investor, banker, manager perusahaan, karyawan perusahaan, dan
pemilik perusahaan. Laporan keuangan akan lebih bermanfaat apabila memenuhi
syarat-syarat seperti, relevan, jelas, dapat dimengerti, dapat diuji
kebenarannya, netral, tepat waktu, dan dapat diperbandingkan. Menurut Amrin
(2009) pada umumnya laporan keuangan itu, terdiri dari neraca,
laporan laba-rugi, serta laporan perubahan modal. Akan tetapi, dalam praktik
keseharian sering pula diikut sertakan kelompok lain yang sifatnya membantu
memperoleh penjelasan. Seperti, laporan sumber, penggunaan kas atau arus kas,
laporan biaya produksi, dan lain-lain. Neraca adalah laporan yang disusun
secara sistematis mengenai posisi harta atau kekayaan, utang, dan modal dari suatu
perusahaan. Cara menyusun neraca tidak ada keseragaman, semua tergantung pada
tujuan yang hendak dicapai, tetapi bentuk umum dari neraca yang biasanya
digunakan yaitu, bentuk skonto (account form), bentuk vertikal (report form),
dan bentuk neraca disesuaikan dengan posisi keuangan. Laporan laba-rugi adalah
laporan yang disusun secara sistematis tentang kondisi perusahaan tercakup di dalam
penghasilan atau pendapatan, biaya, serta laba atau rugi yang diperoleh periode
tertentu.
Mengenai hubungan antara neraca
dengan laporan laba-rugi sangat erat dan saling mendukung, terutama untuk
mengetahui kondisi keuangan, dan khususnya untuk para calon kreditor dan
investor. Mereka akan berusaha mengetahui kemampuan perusahaan untuk membagi
hasil yang didapat dari pinjaman yang dilihat pada laporan laba-rugi, sedangkan
untuk melihat jaminan yang disediakan perusahaan atas semua utangnya dapat
dilihat pada laporan neraca. Sumber utama indikator yang dijadikan dasar
penilaian perusahaan adalah laporan keuangan yang bersangkutan. Menurut
Hariyani (2010) laporan keuangan perusahaan dapat
dihitung sejumlah rasio keuangan yang lazim dijadikan dasar penilaian kinerja
perusahaan. Analisis rasio keuangan perusahaan merupakan salah satu alat untuk
memperkirakan atau mengetahui kinerja perusahaan. Apabila kinerja perusahaan
meningkat, nilai perusahaan akan semakin tinggi. Selain untuk mengetahui
indikator kinerja perusahaan, analisis rasio keuangan akan dapat diketahui jika
perusahaan melakukan penyimpangan-penyimpangan.
Indikator kinerja yang mengatur
kinerja proses (performance indicator). Performance indicator merupakan
indikator yang mengukur jalannya suatu proses atau tindakan yang mendukung
organisasi mencapai kesuksesan. Menurut Tathagati (2015)
performance indicator merupakan leading indicator, yang memberikan sinyal atau
indikator terhadap arah organisasi dalam meraih kesuksesan. Ciri-ciri dari
performance indicator, antaralain umumnya bukan merupakan indikator dari aspek finansial,
dipahami oleh seluruh karyawan yang menjadi penanggung jawab indikator kinerja
perusahaan tersebut, realisasinya diwujudkan dalam bentuk tindakan, dan
pencapaiannya dipantau secara berkala. Jadi laporan keuangan berpengaruh pada
indikator kinerja perusahaan dengan menganalisis rasio laporan keuangan
perusahaan tersebut. Menurut Zimmerer (2008) mengatakan bahwa
indikator-indikator yang paling banyak digunakan untuk kinerja perusahaan
adalah ukuran keuangan, akan tetapi menilai kinerja suatu perusahaan hanya dari
ukuran keuangannya dapat mengarah pada distorsi strategis. Seorang wirausahawan
harus menetapkan sasaran untuk setiap indikator penting kinerja perusahaan dan
kemudian membuat berbagai ukuran yang berarti untuk masing-masing indikator
tersebut.
Daftar Pustaka
Pujiyanti,
Ferra. 2015. Rahasia Cepat Menguasai Laporan Keuangan Khusus Dengan Akuntansi
Dasar. https://books.google.co.id/books?id=YyC6CgAAQBAJ&pg=PT109&dq=laporan+keuangan+adalah&hl=en&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=laporan%20keuangan%20adalah&f=false.
20/01/2016.
Amrin,
Abdullah. 2009. Bisnis, Ekonomi, Asuransi, dan Keuangan Syariah. https://books.google.co.id/books?id=zW-AY4yQQpQC&pg=PA171&dq=laporan+keuangan+adalah&hl=en&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=laporan%20keuangan%20adalah&f=false.
20/01/16.
Hariyani,
Iswi. 2010. Restrukturisasi dan Penghapusan Kredit Macet. https://books.google.co.id/books?id=weeCdyyZlW0C&pg=PA55&dq=laporan+keuangan+dan+indikator+kinerja+perusahaan&hl=en&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false.
20/01/16.
Tathagati,
Arini. 2015. Panduan Praktis Menyusun KPI. https://books.google.co.id/books?id=NQyoCgAAQBAJ&pg=PA19&dq=indikator+kinerja+perusahaan&hl=en&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=indikator%20kinerja%20perusahaan&f=false.
20/01/16.
Zimmerer,
Thomas, dkk. 2008. Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil. https://books.google.co.id/books?id=FL0-uldMDC8C&pg=PT175&dq=indikator+kinerja+perusahaan&hl=en&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=indikator%20kinerja%20perusahaan&f=false.
20/01/16.