Jumat, 22 Januari 2016

Laporan Keuangan dan Indikator Kinerja Perusahaan



 
Laporan Keuangan dan Indikator Kinerja Perusahaan
            Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi. Laporan itu merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Menurut Pujiyanti (2015) laporan keuangan adalah pencatatan transaksi, pengikhtisaran, dan pelaporan yang dapat memberikan informasi bagi pemakai. Informasi yang tepat akan sangat berguna dalam mengambil berbagai keputusan. Laporan keuangan perusahaan didasarkan pada aturan-aturan akuntansi dan harus memberikan informasi historis serta kuantitatif dasar. Aturan tersebut merupakan sekumpulan input yang penting digunakan dalam menghitung nilai-nilai ekonomis.
            Pada awalnya, laporan keuangan bagi perusahaan sebagai alat penguji dari tugas pembukuan. Akan tetapi, laporan keuangan tidak hanya sebagai alat penguji saja, melainkan sebagai dasar untuk dapat menentukan atau menilai posisi keuangan tersebut. Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap posisi keuangan maupun perkembangan perusahaan yaitu, kreditur, investor, banker, manager perusahaan, karyawan perusahaan, dan pemilik perusahaan. Laporan keuangan akan lebih bermanfaat apabila memenuhi syarat-syarat seperti, relevan, jelas, dapat dimengerti, dapat diuji kebenarannya, netral, tepat waktu, dan dapat diperbandingkan. Menurut Amrin (2009) pada umumnya laporan keuangan itu, terdiri dari neraca, laporan laba-rugi, serta laporan perubahan modal. Akan tetapi, dalam praktik keseharian sering pula diikut sertakan kelompok lain yang sifatnya membantu memperoleh penjelasan. Seperti, laporan sumber, penggunaan kas atau arus kas, laporan biaya produksi, dan lain-lain. Neraca adalah laporan yang disusun secara sistematis mengenai posisi harta atau kekayaan, utang, dan modal dari suatu perusahaan. Cara menyusun neraca tidak ada keseragaman, semua tergantung pada tujuan yang hendak dicapai, tetapi bentuk umum dari neraca yang biasanya digunakan yaitu, bentuk skonto (account form), bentuk vertikal (report form), dan bentuk neraca disesuaikan dengan posisi keuangan. Laporan laba-rugi adalah laporan yang disusun secara sistematis tentang kondisi perusahaan tercakup di dalam penghasilan atau pendapatan, biaya, serta laba atau rugi yang diperoleh periode tertentu.
            Mengenai hubungan antara neraca dengan laporan laba-rugi sangat erat dan saling mendukung, terutama untuk mengetahui kondisi keuangan, dan khususnya untuk para calon kreditor dan investor. Mereka akan berusaha mengetahui kemampuan perusahaan untuk membagi hasil yang didapat dari pinjaman yang  dilihat pada laporan laba-rugi, sedangkan untuk melihat jaminan yang disediakan perusahaan atas semua utangnya dapat dilihat pada laporan neraca. Sumber utama indikator yang dijadikan dasar penilaian perusahaan adalah laporan keuangan yang bersangkutan. Menurut Hariyani (2010) laporan keuangan perusahaan dapat dihitung sejumlah rasio keuangan yang lazim dijadikan dasar penilaian kinerja perusahaan. Analisis rasio keuangan perusahaan merupakan salah satu alat untuk memperkirakan atau mengetahui kinerja perusahaan. Apabila kinerja perusahaan meningkat, nilai perusahaan akan semakin tinggi. Selain untuk mengetahui indikator kinerja perusahaan, analisis rasio keuangan akan dapat diketahui jika perusahaan melakukan penyimpangan-penyimpangan.
            Indikator kinerja yang mengatur kinerja proses (performance indicator). Performance indicator merupakan indikator yang mengukur jalannya suatu proses atau tindakan yang mendukung organisasi mencapai kesuksesan. Menurut Tathagati (2015) performance indicator merupakan leading indicator, yang memberikan sinyal atau indikator terhadap arah organisasi dalam meraih kesuksesan. Ciri-ciri dari performance indicator, antaralain umumnya bukan merupakan indikator dari aspek finansial, dipahami oleh seluruh karyawan yang menjadi penanggung jawab indikator kinerja perusahaan tersebut, realisasinya diwujudkan dalam bentuk tindakan, dan pencapaiannya dipantau secara berkala. Jadi laporan keuangan berpengaruh pada indikator kinerja perusahaan dengan menganalisis rasio laporan keuangan perusahaan tersebut. Menurut Zimmerer (2008) mengatakan bahwa indikator-indikator yang paling banyak digunakan untuk kinerja perusahaan adalah ukuran keuangan, akan tetapi menilai kinerja suatu perusahaan hanya dari ukuran keuangannya dapat mengarah pada distorsi strategis. Seorang wirausahawan harus menetapkan sasaran untuk setiap indikator penting kinerja perusahaan dan kemudian membuat berbagai ukuran yang berarti untuk masing-masing indikator tersebut.


            Daftar Pustaka
Pujiyanti, Ferra. 2015. Rahasia Cepat Menguasai Laporan Keuangan Khusus Dengan Akuntansi Dasar. https://books.google.co.id/books?id=YyC6CgAAQBAJ&pg=PT109&dq=laporan+keuangan+adalah&hl=en&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=laporan%20keuangan%20adalah&f=false. 20/01/2016.

Minggu, 10 Januari 2016

Manajemen Sumber Daya Manusia



Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen merupakan suatu proses yang melibatkan kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian yang dilakukan untuk mencapai sasaran perusahaan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. Dalam mencapai tujuannya, selain memanfaatkan sumber daya yang ada, manajemen juga menggunakan metode ilmiah dan seni. Manajemen sumber daya manusia adalah bagian dari ilmu manajemen yang secara khusus mengatur aspek manusianya. Hal itu adalah hasil dari perkembangan ilmu manajemen itu sendiri yang selama ini dikenal memiliki enam unsur, yaitu Men, Money, Methode, Materials, Machines, dan Market. Unsur Men itulah yang membidani lahirnya ilmu manajemen sumber daya manusia. Menurut Drs. Maluyu S.P Hasibuan (2007) manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
Peran manajemen sumber daya manusia adalah mengatur dan menetapkan program kepegawaian. Menetapkan jumlah, melakukan rekruitmen karyawan, dan menetapkan program kesejahteraan merupakan peran dalam manajemen sumber daya manusia. Fungsi manajemen sumber daya manusia meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan, dan pemutusan hubungan kerja. Aktivitas pengintegrasian merupakan hal yang penting dan sulit dalam manajemen sumber daya manusia dan kedisiplinan merupakan fungsi manajemen sumber daya manusia yang terpenting. Tujuan manajemen sumber daya manusia sesungguhnya, yaitu untuk meningkatkan dukungan sumber daya manusia dalam usaha meningkatkan efektivitas organisasi dalam rangka mencapai tujuan.
            William B. Werther dan Keith Davis (2002) mengatakan tujuan manajemen sumber daya manusia adalah untuk meningkatkan kontribusi produktif orang untuk organisasi dengan cara yang etis dan bertanggung jawab secara sosial. Secara lebih operasional tujuan manajemen sumber daya manusia untuk meningkatkan produktivitas pegawai, mengurangi tingkat absensi, mengurangi tingkat perputaran kerja, atau meningkatkan loyalitas para pegawai pada organisasi. Sasaran-sasaran manajemen sumber daya manusia ada empat dimensi, yaitu societal objective, organizational objective, functional objective, dan personal objective. Departemen manajer sumber daya manusia umumnya hanya memiliki otoritas staf, yaitu membantu manajer-manajer operasi perusahaan dalam upaya peningkatan dukungan sumber daya manusia. Tanggung jawab manajemen sumber daya manusia tidak hanya berada pada departemen manajemen sumber daya manusia, tetapi juga pada semua manajer. Sebagai contoh, tanggung jawab manajer dalam manajemen sumber daya manusia, yaitu penempatan orang yang benar pada pekerjaan yang tepat, melakukan orientasi terhadap karyawan baru, melatih karyawan baru, dan meningkatkan produktivitas dari setiap jabatan.

Daftar pustaka
Johar Arifin, A. Fauzi. 2007. Aplikasi Exel dalam Aspek Kuantitatif Manajemen Sumber Daya Manusia. https://books.google.co.id/books?id=tHV3oZ9nwC4C&pg=PA8&dq=manajemen+sumber+daya+manusia&hl=en&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=manajemen%20sumber%20daya%20manusia&f=false. 03/01/2016.
Marihot Tua Efendi Hariandja. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. https://books.google.co.id/books?id=d_HHWRqvNecC&printsec=frontcover&dq=manajemen+sumber+daya+manusia&hl=en&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=manajemen%20sumber%20daya%20manusia&f=false. 03/01/2016.