Jumat, 27 Januari 2017

Kinerja Koperasi

KINERJA KOPERASI INDONESIA

I.                   Kinerja Koperasi
Menurut kamus besar bahasa Indonesia “Kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, atau kinerja merupakan kemampuan kerja”. Priansa dan Suswanto mendefinisikan kinerja sebagai hasil yang dicapai seseorang menurut ukuran yang berlaku, dalam kurun waktu tertentu, berkenaan dengan pekerjaan serta perilaku dan tindakannya. Sementra itu, Wilson Bangun mendefinisikan kinerja atau performance sebagai hasil pekerjaan yang dicapai seseorang berdasarkan persyaratan-persyaratan pekerjaan.
Suyadi Prawirosentono menyebutkan beberapa faktor yang mempengaruhi organisasi dan kinerjanya, yaitu:
1)      Efektivitas dan Efesiensi
Tujuan dapat dicapai sesuai dengan kebutuhan yang direncanakan dengan jumlah pengorbanan yang dikeluarkan dalam upaya mencapai tujuan.
2)      Otoritas dan Tanggung Jawab
Wewenang yang dimiliki seseorang untuk memerintah bawahannya untuk melaksanakan tugas dengan tanggung jawabnya.
3)      Disiplin
Taat kepada peraturan yang berlaku. Baik atasan maupun bawahan akan memberikan corak terhadap kinerja organisasi.
4)      Inisiatif
Kreativitas dalam bentuk ide untuk merencanakan sesuatu yang berkaitan dengan tujuan organisasi. Inisiatif merupakan daya dorong untuk kemajuan dan mempengaruhi kinerja organisasi.
            Menurut Darsono dan Ashari, kinerja perusahaan adalah gambaran untuk menentukan posisi keuangan perusahaan dan menunjukan hasil usaha selama periode tertentu, yang diperoleh dengan melakukan analisis laporan keuangan. Dalam hal ini, analisis tingkat kesehatan dilaukan terhadap Usaha Simpan Pinjam Koperasi. Tingkat kesehatan koperasi merupakan kondisi atau keadaan koperasi yang dinyatakan sehat, cukupsehat, tidak sehat atau sangat tidak sehat.

II.                Faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Kinerja  tidak  terjadi  dengan  sendirinya.   Dengan  kata   lain,   terdapat  beberapa  faktor   yang
mempengaruhi kinerja. Adapun faktor-faktor tersebut menurut Armstrong (1998 : 16-17) adalah
sebagai berikut:
1.      Faktor  individu (personal factors). Faktor  individu  berkaitan  dengan  keahlian, motivasi, komitmen, dll.
2.      Faktor kepemimpinan (leadership factors). Faktor kepemimpinan berkaitan dengan kualitas dukungan dan pengarahan yang diberikan oleh pimpinan, manajer, atau ketua kelompok kerja.
3.      Faktor  kelompok  /  rekan  kerja (team factors). Faktor kelompok  /  rekan  kerja  berkaitan dengan kualitas dukungan yang diberikan oleh rekan kerja.
4.      Faktor sistem (system factors). Faktor system berkaitan dengan system / metode kerja yang ada dan fasilitas yang disediakan oleh organisasi.
5.      Faktor situasi (contextual/situational factors). Faktor situasi berkaitan dengan tekanan dan perubahan lingkungan, baik lingkungan internal maupun eksternal


Sumber :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar