KINERJA KOPERASI INDONESIA
I.
Kinerja Koperasi
Menurut kamus besar bahasa
Indonesia “Kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan,
atau kinerja merupakan kemampuan kerja”. Priansa dan Suswanto mendefinisikan
kinerja sebagai hasil yang dicapai seseorang menurut ukuran yang berlaku, dalam
kurun waktu tertentu, berkenaan dengan pekerjaan serta perilaku dan
tindakannya. Sementra itu, Wilson Bangun mendefinisikan kinerja atau
performance sebagai hasil pekerjaan yang dicapai seseorang berdasarkan
persyaratan-persyaratan pekerjaan.
Suyadi Prawirosentono menyebutkan
beberapa faktor yang mempengaruhi organisasi dan kinerjanya, yaitu:
1) Efektivitas dan Efesiensi
Tujuan dapat dicapai sesuai
dengan kebutuhan yang direncanakan dengan jumlah pengorbanan yang dikeluarkan
dalam upaya mencapai tujuan.
2) Otoritas dan Tanggung Jawab
Wewenang yang dimiliki seseorang
untuk memerintah bawahannya untuk melaksanakan tugas dengan tanggung jawabnya.
3) Disiplin
Taat kepada peraturan yang
berlaku. Baik atasan maupun bawahan akan memberikan corak terhadap kinerja
organisasi.
4) Inisiatif
Kreativitas dalam bentuk ide
untuk merencanakan sesuatu yang berkaitan dengan tujuan organisasi. Inisiatif merupakan
daya dorong untuk kemajuan dan mempengaruhi kinerja organisasi.
Menurut Darsono dan Ashari, kinerja
perusahaan adalah gambaran untuk menentukan posisi keuangan perusahaan dan
menunjukan hasil usaha selama periode tertentu, yang diperoleh dengan melakukan
analisis laporan keuangan. Dalam hal ini, analisis tingkat kesehatan dilaukan
terhadap Usaha Simpan Pinjam Koperasi. Tingkat kesehatan koperasi merupakan
kondisi atau keadaan koperasi yang dinyatakan sehat, cukupsehat, tidak sehat
atau sangat tidak sehat.
II.
Faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Kinerja tidak
terjadi dengan sendirinya.
Dengan
kata lain, terdapat
beberapa faktor yang
mempengaruhi kinerja. Adapun faktor-faktor tersebut menurut
Armstrong (1998 : 16-17) adalah
sebagai berikut:
1.
Faktor individu (personal factors). Faktor individu berkaitan dengan keahlian,
motivasi, komitmen, dll.
2.
Faktor kepemimpinan (leadership
factors). Faktor kepemimpinan berkaitan dengan kualitas dukungan dan pengarahan
yang diberikan oleh pimpinan, manajer, atau ketua kelompok kerja.
3.
Faktor kelompok
/ rekan kerja (team factors). Faktor kelompok / rekan
kerja berkaitan dengan kualitas dukungan yang
diberikan oleh rekan kerja.
4.
Faktor sistem (system
factors). Faktor system berkaitan dengan system / metode kerja yang ada dan
fasilitas yang disediakan oleh organisasi.
5.
Faktor situasi (contextual/situational
factors). Faktor situasi berkaitan dengan tekanan dan perubahan lingkungan,
baik lingkungan internal maupun eksternal
Sumber
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar